Sedih dengan berita kematian ahli keluarga beberapa orang sahabat kita. Berikut merupakan doa takziyah yg dipetik daripada kitab Hisnul Muslim:
إِنَّ لِلَّهِ مَا أَخَذَ، وَلَهُ مَا أَعْطَى وَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهُ بِأَجَلٍ مُسَمًّى
Sesungguhnya hak Allah adalah mengambil sesuatu dan memberikan sesuatu. Segala sesuatu yang di sisi-Nya dibatasi dengan ajal yang ditentukan. Oleh karena itu, bersabarlah dan carilah ridha Allah.”( HR. Al-Bukhari 2/80; Muslim 2/636)
أَعْظَمَ اللهُ أَجْرَكَ، وَأَحْسَنَ عَزَاءَكَ وَغَفَرَ لِمَيِّتِكَ
“Semoga Allah memperbanyakkan pahalamu dan menghiburkan hatimu serta mengampuni dosa orang yg meninggalkanmu”. (An-Nawawi, Al-Adzkar, hal. 126)
Bagi mereka yg telah kehilangan org yg tersayang, tabahkanlah hatimu
Rasulullah s.a.w bersabda:
Allah s.w.t berfirman: “Tidak ada balasan lain melainkan syurga untuk hamba-Ku yg beriman, tatkala aku mengambil sahabat karib (orang yg disayangi) dari dunianya, dia berserah diri kepada-Ku.”(H.R Bukhari)
Sesungguhnya ujian berbentuk kesedihan dan kesusahan adalah merupakan tarbiyah daripada Allah ‘Azzawajalla kepadamu untuk meningkatkan darjatmu.
Rasulullah s.a.w bersabda:
“Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau yg lebih teruk daripada itu melainkan akan dituliskan baginya satu darjat dan dihapuskan darinya satu dosa.”(H.R Muslim)
“Ujian akan terus menimpa seorang hamba sehingga dia berjalan di muka bumi ini tanpa memilki dosa.”
Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam sentiasa membaca doa ini
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحُزْنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ.
“Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari (hal yang) menyedihkan dan menyusahkan, lemah dan malas, bakhil dan penakut, lilitan hutang dan penindasan orang.” HR. Al-Bukhari 7/158.
اَللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ.
“Ya Allah! Aku mengharapkan (mendapat) rahmatMu, oleh karena itu, jangan Engkau biarkan diriku walaupun sekelip mata (tanpa pertolongan atau rahmat dariMu). Perbaikilah seluruh urusanku, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau.” (HR. Abu Dawud 4/324, Ahmad 5/42. Menurut pendapat Al-Albani, hadits di atas adalah hasan dalam Shahih Abu Dawud 3/959)
إِنَّ لِلَّهِ مَا أَخَذَ، وَلَهُ مَا أَعْطَى وَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهُ بِأَجَلٍ مُسَمًّى
Sesungguhnya hak Allah adalah mengambil sesuatu dan memberikan sesuatu. Segala sesuatu yang di sisi-Nya dibatasi dengan ajal yang ditentukan. Oleh karena itu, bersabarlah dan carilah ridha Allah.”( HR. Al-Bukhari 2/80; Muslim 2/636)
أَعْظَمَ اللهُ أَجْرَكَ، وَأَحْسَنَ عَزَاءَكَ وَغَفَرَ لِمَيِّتِكَ
“Semoga Allah memperbanyakkan pahalamu dan menghiburkan hatimu serta mengampuni dosa orang yg meninggalkanmu”. (An-Nawawi, Al-Adzkar, hal. 126)
Bagi mereka yg telah kehilangan org yg tersayang, tabahkanlah hatimu
Rasulullah s.a.w bersabda:
Allah s.w.t berfirman: “Tidak ada balasan lain melainkan syurga untuk hamba-Ku yg beriman, tatkala aku mengambil sahabat karib (orang yg disayangi) dari dunianya, dia berserah diri kepada-Ku.”(H.R Bukhari)
Sesungguhnya ujian berbentuk kesedihan dan kesusahan adalah merupakan tarbiyah daripada Allah ‘Azzawajalla kepadamu untuk meningkatkan darjatmu.
Rasulullah s.a.w bersabda:
“Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau yg lebih teruk daripada itu melainkan akan dituliskan baginya satu darjat dan dihapuskan darinya satu dosa.”(H.R Muslim)
“Ujian akan terus menimpa seorang hamba sehingga dia berjalan di muka bumi ini tanpa memilki dosa.”
Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam sentiasa membaca doa ini
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحُزْنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ.
“Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari (hal yang) menyedihkan dan menyusahkan, lemah dan malas, bakhil dan penakut, lilitan hutang dan penindasan orang.” HR. Al-Bukhari 7/158.
اَللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ.
“Ya Allah! Aku mengharapkan (mendapat) rahmatMu, oleh karena itu, jangan Engkau biarkan diriku walaupun sekelip mata (tanpa pertolongan atau rahmat dariMu). Perbaikilah seluruh urusanku, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau.” (HR. Abu Dawud 4/324, Ahmad 5/42. Menurut pendapat Al-Albani, hadits di atas adalah hasan dalam Shahih Abu Dawud 3/959)
No comments:
Post a Comment